Selasa, 25 Mei 2010

CONTOH BANTUAN DANA PROPINSI BANTEN (PECAHAN PROPINSI JAWA BARAT)

Selanjutnya dalam rangka pembahasan tiap-tiap scheme akan dipakai contoh permohonan bantuan dana dari propinsi Banten pecahan dari propinsi jawa barat:
I. Scheme A (Pinjaman + Modal proyek)
a. Pelabuhan peti kemas:
1. Dana untuk biaya kontruksi sebesar:
Rp. 1.600.000.000,00 (87,58%)
Diperuntukkan bangunan physik dan perlengkapan kerja lengkap.
2. Untuk modal kerja awal:
Rp.226.000.000.000,00 (12,37%)

b. PLTA Kriyan :
1. Dana kontruksi sebesar :
Rp.2.600.000.000.000,00(94,88%)
Diperuktukkan bangunan physik dan perlengkapan kerja lengkap
2. Modal kerja awal:
Rp. 140.200.000.000,00 (5,12%)

c. Bank Banten:
1. Dana untuk biaya kontruksi sebesar:
Rp. 400.000.000.000,00 (3,13%)
ini digunakan bagi biaya kontruksi dan peralatan serta perlengkapan Bank
2. Untuk Modal adalah sebesar:
Rp. 12.394.000.000.000,00(3,13%)
Penggunaannya adalah sbb:
a. Modal berjalan : Rp. 10.534.900.000.000,00(85%, kalau hal ini terwujud bisa mengalahkan Modal BPD Jabar yang sudah lama berjalan yaitu mereka hanya punya modal berjalan sekitar Rp.3T
b. Untuk cadangan Bank:
Rp. 1.239.400.000.000,00 (10%)
c. Biaya Operasional awal:
Rp. 619.700.000.000,00 (5%)
Dana ini untuk membiayai operasional management.
d. Rumah Sakit:
Dana total sebesar :Rp. 906.936.000.000,00 (4,96%)
1. Kontruksi bangunan lengkap:
Rp.559.942.286.400,00 (61,74%)
2. Peralatan medis lengkap:
Rp. 308.448.933.600,00 (34,01%)
3. Modal kerja awal sebesar: Rp. 46.525.816.800,00 (5,13%)
a. Obat-obatan : Rp. 44.022.727.856,16 (94,62%)
selain obat-obatan untuk pengobatan yang dirawat, juga bisa membuat apotek rumah sakit lengkap
b. Biaya operasional :Rp.2.503.088.943,84 (5,38%)
(tidak termasuk gaji pegawai, karena PNS digaji oleh Pemda, kecuali honor tambahan bagi PNS, honor upah bagi tenaga non organik dan kepentingan operasional lainnya.)

II. Scheme B (regulasi + Modal proyek )
a. Pelabuhyan peti kemas:
1. Dana untuk biaya kontruksi sebesar:
Rp. 1.500.000.000.000,00 (91,79%)
2. Untuk modal kerja awal:
Rp.134.199.037.500,00 (8,21%)
b. PLTA Kriyan :
1. Dana kontruksi sebesar:
Rp. 2.300.000.000.000,00 (93,66%)
2. Modal kerja awal :
Rp. 155.699.037.500,00 (6,34%)
c. Bank Banten :
1. Dana untuk biaya kontruksi sebesar:
Rp. 400.000.000.000,00 (3,51%)
ini digunakan bagi biaya kontruksi dan peralatan serta perlengkapan bank.
2. Untuk modal adalah sebesar Rp.11.006.763.037.500,00 (96,49%) penggunaanya adalah sbb:
a. Modal berjalan : Rp. 9.355.748.581.875,00 (85%), kalau hal ini terwujud bisa mengalahkan Modal BPD Jabar yang sudah lama berjalan yaitu mereka hanya punya modal berjalan sekitar Rp. 3T.
b. Untuk cadangan Bank: Rp. 1.100.676.303.750,00 (15%) ini cukup besar karena BPD Jabar sendirikurang dari 10%.
c. Modal kerja operasional:
Rp. 550.338.151.875,00 (5,00%)


D. RUMAH SAKIT
Dana total sebesar : Rp. 898.135.037.500,00 (5,7%)
1. Kontruksi bangunan lengkap :
Rp.550.000.000.000,00 (61,24%)
2. Peralatan Medis lengkap :
Rp. 300.000.000.000,00 (33,40%)
3. Modal kerja awal sebesar : Rp. 48.135.037.500,00 (5,36%)
a. Obat-obatan: Rp.44.635.037.500,00 (92,73%)
selain obat-obatan untuk pengobatan yang dirawat, juga bisa mengisi Apotek rumah sakit lengkap
b. Biaya Operasional : Rp.3.500.000.000,00 (7,27%)
(tidak termasuk gaji pegawai, karena PNS digaji oleh Pemda, kecuali honor tambahan bagi PNS, honor upah bagi tenaga non organik dan kepentingan operasional lainnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar